*Saya mengingatkan diri dan kita semua agar Waspada terhadap kemungkinan terjadinya PREMATEUR PARTNERSHIP*. 
Yaitu ketika Anda “merasa” cocok, merasa peluang bagus, sehingga Anda termotivasi bekerjasama (bersbisnis) bersama rekan Anda, baik kawan lama, rekan satu komunitas, tetangga sebelah rumah, satu alumni atau lainnya tanpa lebih dahulu menyamakan visi, misi dan budaya kerja, serta pengambilan keputusan dan hal-hal detail laInnya yang mungkin terjadi di kemudian hari.
*PREMATEUR PARTNERSHIP* sering terjadi pada dua pihak atau lebih yang merasa “satu frekuensi” atau “satu visi” karena telah berkumpul pada komunitas/grup yang sama, telah mengikuti pelatihan bisnis yang sama atau telah sama-sama memenangkan ajang kontes bisnis yang sama, bahkan telah ditokohkan sebagai pengusaha sukses yang sama. Kemudian mereka melakukan interasksi yang lebih intensif.

*PREMATEUR PARTNERSHIP* juga bisa terjadi ketika seorang pengikut, tertarik pada ajakan atau peluang bisnis yang diatawarkan oleh tokoh-tokoh yang diseganinya.  Mereka taklid buta pada ajakan tokoh tanpa berfikir jernih akan resiko-resiko yang mungkin terjadi. Dan tidak berfikir halal atau haramnya perjanjian kerjasama bisnis yang dilakukannya.
Karena interkasi yang intensif tersebut, masing-masing pihak mulai merasa cocok untuk bekerja sama untuk memadukan potensi dan kelebihan masing-masing. Tergiur oleh sesuatu yang tampak, sehingga lupa memperhatikan sesuatu yang tidak tampak atau sengaja tidak ditampakkan.
Jika “terpaksa” dan sudah tidak bisa ditahan lagi untuk bekerja sama, kunjungilah rumahnya, temui keluarga (besar)nya, ajaklah jalan-jalan bersama, pelajari hal-hal yang tidak ditampakkan dari calon mitra Anda. 
Lakukan *_due diligent_*. Surveylah lokasi usahanya. Berdiamlah dengan tenang di sana. Amati perilaku yang terjadi di sana. Perhatikan yang tidak ditampakkan oleh calon mitra bisnis Anda.  _Try to see the un-seen_.  
Pelajari, baik secara terang-terangan maupun diam-diam, seperti apa *_track records_* calon mitra Anda. Terutama dalam hal-hal penting berikut ini;
1. Pengalaman bekerjasama dengan pihak lain

2. Kemampuan menjaga uang

3. Kemampuan mengelola uang
4. Kemampuan membangun team

5. Kemampuan membangun sistem

6. Pencatatan transaksi
7. Pelaporan transaksi

8. Reputasi dengan mitra-mitra sebelumnya

9. Perhatikan pula kehidupan pribadi dan rumah tangganya.
10. Perhatikan dengan siapa ia berkawan baik

11. Perhatikan siapa yang biasa ia dengar atau mintai nasihat

12. Perhatikan perilaku sehari-hari dalam jangka panjang.

_Dan hal-hal lain untuk menguji dan mengukur trak recods dan konsistensi calon mitra bisnis Anda_
*Ingat! Bersikap tenang dan netrallah terhadap sesuatu yang diceritakan dengan semangat oleh calon mitra Anda.* Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana sahabat Anda itu mengambil keputusan. Dan bagaimana pola fikir, pola sikap dan pola tindaknya terhadap kehidupan, keluarga, bisnis uang, spiritual dan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Sekali lagi Latih kemampuan Anda untuk memahami sesuatu yang tidak ditampakkan. Apa sebetulnya yang mendorong sahabat Anda itu mengajak kerjasama dengan Anda? Tanyakan pada diri Anda:
a. Mengapa dia mengajak kerjasama? 

b. Mengapa dia tidak melakukannya sendiri?

c. Mengapa saya yang diajaknya kerjasama?
d. Apakah ia juga mengajak yang lain?

e. Apakah ia telah berhasil bekerjasa sebelumnya?

f. Bagaimana tinjauan Syariah atas kerjasama yang diajukan?
g. Bagaimana pelaporan keuangannya?

h. Siapa saja yang terlibat pada kerjasama tersebut?

i. Siapa saja anggota team yang akan melaksanakan kerjasama tersebut?
_Silakan tambahkan pertanyaan-pertanyaan lain untuk mendapatkan informasi yang komprehensif di luar dari disampaikan oleh calon mitra bisnis Anda_
Sekali lagi.. *Jangan tergiur pada sesuatu yang tampak! Pekalah terhadap sesuatu yang tidak tampak atau tidak ditampakkan!*  Datangi, ajak diskusi yang mendalam dengan orang-orang yang pernah bekerjasama sebelumnya dengan pihak yang mengajak Anda bekerja sama.
JIka Anda masih “ngebet” untuk menerima tawarannya, sudah tak tahan untuk bekerjasama, silakan mulailah dari yang sangat kecil nominal uangnya. Nominal yang Anda sanggup atau rela kehilangan tanpa memikirkannya kembali. Rela ketika suatu ketika terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan.
Lalu renungkan beberapa waktu sebelum Anda mengambil keputusan. Bertanyalah kepada sebanyak mungkin orang yang Anda duga kuat mengenal orang yang mengajak Anda bermitra. Mintalah bantuan “orang luar” untuk membantu Anda mengambil keputusan. 
Dan Sholat Istikharahlah. Mintalah petunjuk ALLAAH SWT untuk selalu membimbing kita semua dalam mengambil keputusan. Kemudian, catat atau tulis atau aqadkan kerjsama Anda tadi dengan prinsip-prinsip mu’aamalah syariah. Al-ilmu qobla ‘amal.
Masih ingat prinsip *MONEY FOLLOWS TRACK RECORDS* kan?

Lebih baik Anda bersahabat baik dalam kehidupan dari pada sakit hati akibat PREMATUER PARTNERSHIP! Dan ingat, seseorang yang berhasil mengembangkan bisnis sendirian, belum tentu berhasil mengembangkan bisnis yang sama ketika bersyirkah.
Semoga ALLAAH SWT senantiasa memudahkan segara urusan dan kepentingan kita semua. Aamien yaa ALLAAH..
Demikian pernyataan DISCLAIMER ini kami sampaikan, atas perhatian dan pengertiannya, kami ucapkan terima kasih.
*Samsul Arifin SBC*